Monday, July 16, 2012

God Loves Commoner

Styphoon is back! (ノ◕ヮ◕)*:・゚✧ Satu post dalam satu bulan, what a productive writer I am ._.
Yah untungnya masih ada post baru yang bisa dibaca di blog ini deh. So, enjoy the post! :D

Tema kali ini berhubungan banget sama keadaan yang sering gw alami dan rasakan, terutama karena gw tipe darah A yang perfeksionis, dicampur dengan sikap tipe darah O yang bernilai seni (at least ini kata psikolog). Alhasil gw menjadi orang yang perfeksionis tapi malas memulai sesuatu, karena semua yang gw kerjain harus bagus setidaknya menurut penilaian gw. Jadi kalo gw ga yakin bisa bagus mending ga usah gw kerjain.

Sikap gw barusan berdampak juga pada saat gw memandang diri sendiri. Menurut gw, gw adalah orang yang terlalu common dan ga ada special ability. Biarpun nilai pelajaran bagus, tapi dalam hal-hal lain gw adalah orang biasa-biasa saja. Gw dah coba melakukan berbagai aktivitas dengan hasil yang biasa-biasa banget. Main futsal iya tapi sama sekali ga jago, cuma sebates bisa main, main basket juga begitu, malah kemampuan makin lama makin turun, catur (yang umum maupun jepang) cuma pernah coba, berenang sebates bisa, main gitar pas-pasan, bela diri tapi badan kaku (sok-sokan ikutnya taekwondo lagi), dance juga cuma senang-senang doang (baca: ikut body jam di gym). Perasaan serba biasa ini juga gw rasain bukan cuma di special ability tapi juga di jalan hidup. Gw belom pernah menorehkan prestasi luar biasa, hidup datar-datar aja mulai dari masuk TK, SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, Semuanya serba stagnan dan bisa dibilang kurang menghasilkan apa-apa. Prestasi terbesar cuma juara 2 gitar solo di Bogor, sama juara 1 FTb Games Futsal 1 kali dan Basket 2 kali. Perlu diingat fakultas gw kecil jadi juara 1 dari total peserta 4 angkatan aktif.

Itulah keadaan yang gw rasakan, cuma jadi mur atau baut kecil yang kalo ilang juga gapapa. Bisa digantikan dengan mudah, atau bahkan ilang pun ga ada efek apa-apa sama mesinnya. Beda dengan orang-orang yang stand out banget, berhasil banget, yang udah kaya motor dari mesin. Punya hidup yang berarti dan dibutuhkan banyak orang. Sometimes I feel that life is very unfair.

Tapi sebenernya, perasaan kaya gitu cuma bentuk dari sikap childish dan ga pernah puas yang biasa dimiliki semua orang. Gw selalu melihat ke atas, ada orang-orang yang berhasil dan jadi orang penting sedangkan gw masih biasa-biasa aja. Tapi kalo gw coba liat ke bawah, banyak orang yang bahkan ga ditakdirkan buat jadi baut terkecil dari sebuah mesin sekalipun, mereka bahkan harus struggle buat hidup. Ga ada kesempatan buat sekolah, ga dapet modal dasar buat kerja kaya kerjaan yang gw dapet sekarang ini. Bahkan, banyak juga orang yang ga punya orang-orang di sekitarnya yang bisa ngedukung dia dan share love sama dia. If they are still struggling to live, how could I complain about my life?

Keadaan yang gw jabarkan di atas juga bisa disimak di gambar berikut ini. Kalo ga salah nama piramid di bawah ini adalah Abraham Maslows' Hierarchy of Human Needs.


Abraham Maslows' Hierarchy of Human Needs

Piramid ini menjelaskan bahwa semakin dasar letak dari kebutuhan, maka semakin mendasar pula kebutuhan tersebut untuk dipenuhi. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, baru manusia merasa perlu memenuhi kebutuhan di level selanjutnya. Contohnya nih, manusia kan butuh makan dan minum, tanpa makan minum manusia pasti mati dalam beberapa hari. Jadi selama kebutuhan itu belum terpenuhi, manusia bakal mati-matian cari makan dan minum, dan ga bakal mikirin kebutuhan lain yang ga mendesak seperti kasih sayang, prestasi, dan sebagainya. Boro-boro mikirin prestasi, prestasi ga guna kalo akhirnya mereka mati gara-gara keabisan makan kan.

Ternyata kalo diliat-liat dari piramid ini, gw termasuk orang yang udah berada di tengah-tengah piramid. Kenapa? Sebelum diliat dari apa yang udah gw punya, hal tersebut udah bisa dijawab dari apa yang gw rasakan, gw pengen berarti dan punya prestasi. Berarti hal-hal di bawah itu udah terpenuhi sampe gw bisa mikirin hal yang lebih ga vital daripada itu. Thanks God! :)
Jadi pembaca sekalian, kalo kalian merasa hidup ga berarti karena kalian belum menorehkan sesuatu yang hebat dalam hidup atau kalian merasa ga bisa apa-apa, coba liat lagi deh ke piramid itu, maka niscaya kalian akan kembali mensyukuri hidup. Ketiadaan prestasi bukan alasan untuk tidak menikmati hidup, tapi sebagai motivasi buat kita untuk berusaha lebih keras dan mencoba lebih. Menjadi baut kecil pun bukan hal yang menyedihkan, karena sekecil-kecilnya baut pun akhirnya tetep dibuat dan tanpa baut itu kondisi si mesin ga akan 100%. God loves commoner, because He makes commoner the most abundant in this world. :D

Kita juga ga perlu iri dengan orang-orang yang punya kelebihan, karena kita punya bagian masing-masing dalam hidup. Sebagai contoh gw mau nunjukin hasil karya salah satu temen gw yang menakjubkan.

Surreal Biology by Vincentacent

Gambar menakjubkan yang bertema biologi ini dibuat sama temen fakultas gw yang nama samarannya Vincentacent di Devian Art. Galeri karya-karya dia bisa diliat di  link ini:
http://vincentacent.deviantart.com/gallery/
Kalo diliat-liat si Vincentacent ini anaknya kalem-kalem biasa aja gitu, kalo dah kenal jadi gila ga jelas suka jongkok-jongkok ngakak aneh banget deh. Tapi ternyata, dia punya kelebihan luar biasa juga yaitu bikin gambar super detail dan rapi yang ga abis-abis buat diliat. Magnificent ability! Coba deh bayangin kalo semua orang bisa gambar kaya dia, udah ga seru lagi kan. Ga fair juga buat si Vincentacent yang udah berjuang buat bikin gambar ini kalo Tuhan ngasih kemampuan yang sama ke semua orang. Oh iya, anak ini juga jago main futsal loh.

 
Vincentacent
 
Satu lagi contoh, guru blogger gw pernah bilang kaya gini, "Kalo semua orang kaya gw pasti dunia lebih bahagia." Sorry to say master, you were wrong. Kalo semua orang jadi kaya dia, mungkin hal-hal fun yang dia sebar selama ini bakal jadi biasa-biasa aja dong. Lagian ga kebayang orang sesantai dia memimpin negara -.-"
So, everyone is special by his own way and has his own place in this world. So enjoy your life and don't forget to assemble yourself into the machine where you are needed!

Sebagai penutup ada satu kisah lagi yang disadur dan diadaptasi dari film Shaolin:

Seorang guru Shaolin bertanya kepada muridnya yang sedang meragukan dirinya yang biasa-biasa saja. Guru itu bertanya kepada muridnya, "Wahai murid, manakah yang lebih berharga di antara sebongkah tanah dan sebongkah emas?" Muridnya menjawab, "Tentu saja emas yang lebih berharga dibanding tanah Guru, mengapa Guru bertanya?" Sang Guru pun tersenyum dan berkata, "Kalau begitu apakah kamu bisa menanam tanaman di atas emas? Apa jadinya kalau tidak ada tanah di dunia ini?"

Whoever you are, you are precious in front of the Ultimate Maker. Have a wonderful life! :)

1 comment:

  1. wow, masi inget aja ya.. ahhaha..

    thats true God Loves Commoner ..

    ReplyDelete